Selasa, 30 Desember 2014

css


CSS

• Pengertian CSS

CSS adalah singkatan dari Casading Style Sheet yang merupakan kumpulan perintah yang dibentuk dari berbagai sumber yang disusun menurut urutan tertentu sehingga mampu mengatasi konfik style.
CSS atau yang disebut Cascading Style Sheet yaitu salah satu bahasa pemrograman web yang mengatur komponen dalam suatu web supaya web lebih terstruktur dan lebih seragam. CSS seperti halnya styles pada aplikasi pengolahan kata Microsoft Word yang bisa mengatur beberapa style, misalnya subbab, heading, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat dipakai bersama-sama dalam beberapa file. CSS biasanya digunakan untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML. CSS mampu mengatur warna body teks, ukuran gambar, ukuran border, warna mouse over, warna tabel, warna hyperlink, margin kiri/kanan/atas/ bawah, spasi antar paragraf, spasi antar teks, dan parameter lainnya. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

• Bagian Penulisan dari CSS

1. Selector
Selector Sebagai bahasa yang digunakan untuk memberikan gaya tampilan, CSS menggunakan metode deklaratif untuk menspesifikasikan bagian HTML yang ingin diberikan gaya tampilan. Pemilihan elemen HTML dilakukan dengan menspesifikasikan selector. Kode di bawah memberikan contoh dari sebuah selector, yang dapat digunakan untuk memberikan gaya tampilan terhadap seluruh elemen p yang ada pada dokumen
p { ... . }
Pada kode di atas, yang dikatakan selector ialah kode “p”. Singkatnya, sebuah selector merupakan seluruh kode yang berada sebelum “{}”. Selector yang diberikan pada kode di atas melakukan pemberian gaya pada seluruh elemen p yang ada dalam dokumen. Selain memberikan desain pada seluruh elemen seperti ini, selector juga dapat memberikan desain secara lebih spesifik: melalui klasifikasi, identitas, ataupun berbagai atribut lainnya dari sebuah elemen.

2. Property
Property Sebuah properti menentukan berbagai parameter desain yang dapat diubah dari sebuah elemen yang dipilih oleh selector. Untuk lebih mudahnya, perhatikan kode di bawah:
p { color: ...; font-size: ...; }
Pada kode di atas, yang dikatakan property ialah kode yang berada sebelum titik dua (“ :”). Kegunaan dari kedua properti tersebut tentunya cukup jelas dari nama yang diberikan, yaitu color untuk memberikan warna pada elemen p, dan font- size untuk mengubah ukuran teks. Jika terdapat pengunaan properti baru, penjelasan akan diberikan pada bagian yang relevan.

3. Value
Value merupakan nilai dari property yang ingin kita berikan. Nilai yang dapat diberikan sendiri berbeda- beda, tergantung dengan jenis property-nya. Misalnya, jika ingin memberikan nilai warna, kita harus memberikan nilai dalam format #RRGGBB (kombinasi nilai heksa merah-hijau-biru yang biasa digunakan pada program pengolah grafis seperti Photoshop). Ketika ingin memberikan nilai ukuran, kita dapat memberikan nilai dalam format nilai px atau nilai em. Untuk lebih jelasnya, kode berikut memberikan contoh value dari properti yang ada pada kode sebelumnya:
p { color: #FFFF00; font-size: 50px; }

• Penulisan CSS

1. Inline Style Sheet
CSS didefinisikan langsung pada tag HTML yang bersangkutan. Cara penulisannya cukup dengan menambahkan atribut style="..." dalam tag HTML tersebut. Style hanya akan berlaku pada tag yang bersangkutan, dan tidak akan memengaruhi tag HTML yang lain. Contoh

<html>
<head>
<title>Contoh Bentuk Inline </title>
</head>
<body bgcolor="#FFFFFF">
<p id="cth1">
Ini adalah contoh tag P tanpa diformat menggunakan CSS </p>
<p id="cth2" style="font-size:20pt">
Tag P ini diformat dengan besar font 20 point </p>
<p id="cth3" style="font-size:14pt; color:red">
Tag P ini diformat dengan besar font 14 point, dan menggunakan warna merah </p>
</body>
</html>

2. Embedded Style Sheet
CSS didefinisikan terlebih dahulu dalam tag di atas tag . Pada pendefinisian ini disebutkan atribut-atribut CSS yang akan digunakan untuk tag-tag HTML, yang selanjutnya dapat digunakan oleh tag HTML yang bersangkutan. Contoh

<html>
<head>
<title>Contoh Bentuk Embedded</title>
</head>
<style>
body {background:#0000FF; color:#FFFF00; margin-left:0.5in}
h1 {font-size:18pt; color:#FF0000}
p {font-size:12pt; font-family:arial; text-indent:0.5in}
</style>
<body>
<h1 id="cth1">Judul ini berukuran 18 dengan warna merah</h1>
<p id="cth2">Tag p ini diformat dengan besar font 12 point, tipe font Arial, mempunyai identasi 0.5 inch </p>
<p id="cth3“>Perlu diperhatikan bahwa body diformat dengan margin kiri 0.5 inch , warna background biru</p>
</body>
</html>



• Sifat CSS
Ada dua sifat CSS yaitu internal dan eksternal. Jika internal yang dipilih, maka skrip itu dimasukkan secara langsung ke halaman website yang akan didesain. Kalau halaman web yang lain akan didesain dengan model yang sama, maka skrip CSS itu harus dimasukkan lagi ke dalam halaman web yang lain itu.
Sifat yang kedua adalah eksternal di mana skrip CSS dipisahkan dan diletakkan dalam berkas khusus. Nanti, cukup gunakan semacam tautan menuju berkas CSS itu jika halaman web yang didesain akan dibuat seperti model yang ada di skrip tersebut.

Senin, 21 Januari 2013

akar



AKAR

Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tumbuh menuju inti bumi kormus.

1. Fungsi Akar Pada Tumbuhan

Adapun fungsi akar pada tumbuhan secara umum sebagai berikut.
1) Sebagai penyokong Batang Tumbuhan
2) tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah) karena memiliki kemampuan menerobos lapisan-lapisan tanah.
3) Menyerap garam mineral dan air melalui bulu-bulu akar.
4) Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan, misalnya wortel dan ketela pohon.
5) Pada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau (Rhizopora sp.) akar berperan untuk pernapasan.
6) Alat perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan tertentu.


2. Jenis Jenis Akar Tumbuhan
Berdasarkan jenisnya, akar tumbuhan terbagi menjadi tiga jenis , yaitu  jenis akar tunggang , jenis akar serabut dan jenis akar adventif.

Jenis akar tunggang dimiliki oleh akar tumbuhan dikotil, sedangkan Jenis akar serabut dimiliki oleh akar tumbuhan monokotil. Pada Jenis akar tunggang terdiri atas sebuah akar besar dengan beberapa cabang dan ranting akar. Akar berasal dari perkembangan akar primer biji yang berkecambah. ( Jenis Akar Tunggang Tumbuhan )

Sementara pada jenis akar serabut, terdiri atas sejumlah akar kecil, ramping yang ke semuanya memiliki ukuran sama. Sistem perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer membentuk cabang sebanyak banyaknya, cabang tidak menjadi besar, dan akar primer selanjutnya mengecil, bentuknya mirip benang-benang. Perhatikan Gambar 1. ( Jenis Akar Serabut Tumbuhan )
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNliVzvtYYr4swQ_XYFatfVrbk8ZxEOpneSn6kJImbxu7C1yHKtZP8DBXolBzd9KSRLi_BgOUS4WUbcRvgJcHIXjdkkhWZzOKtmdnOlneCO3XrW6MuNgnCELa5zsUZYKzmyeW7EMHxADU/s1600/jenis+akar+tunggang+dan+serabut.gif

Gambar 1. Sistem akar tunggang
dan sistem akar serabut

Sedangkan jenis perakaran adventif, merupakan akar yang tumbuh dari setiap bagian tubuh tanaman dan bukan akar primer. Misalnya akar yang keluar dari umbi batang, akar yang keluar dari batang (cangkokan). ( Jenis Akar Adventif Tumbuhan )
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSWGZSjRzuSuCIJwCgciYqPHtZ42Up6h5qoh9BZUnJoXgFxZ63DIMJzk0xzTGdbrcNqhlTOEwgS0rz-kZ9tdUWBOuYizaj25D-smUvoCvzLtrSIy-EDFjWF3JNv9EIyDKJa9I3AH87pn0/s1600/akar+liar.gif

Gambar 2. Akar liar (adventitious)
pada tanaman jagung

Selain menjulur dari dasar tunas, akar tumbuhan juga dapat keluar dari permukaan tanah. Akar demikian bisa muncul dari batang ataupun daun. Kita dapat menyebut akar yang tumbuh pada bagian yang tidak semestinya ini dengan nama akar liar atau adventitious (lihat Gambar 2.). Akar liar berfungsi sebagai penyangga dan penyokong batang tumbuhan yang menjulang tinggi. Sebagai contoh ialah akar tanaman jagung yang tumbuh dari batangnya.

3. Struktur & Jaringan Penyusun Akar pada tumbuhan Secara morfologi dan anatomi
1. Secara morfologis ( dipotong membujur )  Struktur dan Jaringan akar terdiri atas : leher akar (pangkal akar), batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut akar, ujung akar, dan tudung akar (kaliptra). Perhatikan Gambar 3.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf5RmVZE21dqjXJkweh3lJFJVkixl5LJCdyxPCV0LJeyQuXawTHUspuVlZD0JPok3ko0EgWIbRN0aU2ZhmyzWHm0bFYO_C3e8s86aGXoeGb-4slJS10cAQRyUwO2aoYtZU3mQzoxm-Bz8/s1600/Akar+dan+bagian-bagiannya.gif

Gambar 3. Akar dan bagian-bagiannya

Bagian akar yang secara langsung terhubung dengan batang disebut leher akar. Sementara bagian yang berada di antara leher dan ujung akar dinamakan batang akar. Selanjutnya, akar juga memiliki bagian menonjol pada batang yang membentuk cabang akar. Selain itu, ada juga akar halus bercabang-cabang yang disebut serabut akar. Lalu, akar juga memiliki bagian yang mengalami diferensiasi pada jaringan epidermisnya. Bagian ini dinamakan rambut akar. Sementara, bagian ujung akar yang berfungsi sebagai pelindung mesistem saat akar memanjang menembus tanah disebut tudung akar.

Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang dilindungi kaliptra (tudung akar). Meristem apikal selalu membelah diri menghasilkan sel-sel baru. Sel-sel baru terbentuk pada bagian tudung akar atau bagian dalam meristem apikal. Pembelahan meristem apikal membentuk daerah pemanjangan, disebut zona perpanjangan sel. Di belakangnya terdapat zona diferensiasi sel dan zona pendewasaan sel. Pada zona diferensiasi sel, sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel permanen. Misalnya beberapa sel terdiferensiasi menjadi xilem, floem, parenkim, dan sklerenkim. Perhatikan Gambar 4.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpaovyZvueCQ_QQACebK0bfypZ7tRZ_4hZoGGIZro7imorvCZp9j4Wyn5pQ8tq-KYjIt916PNKjOtANHCfEGxntlHpnyDylasYuq2-Vh5hsUS-dERZFO6B3SRiR1itfvdpVSFWwbCXeY4/s1600/Struktur+morfologi+akar.gif

Gambar 4
Struktur morfologi akar


2. Secara anatomi ( dipotong melintang ) Struktur dan jaringan  penyusun akar tumbuhan sebagai berikut :
1) Epidermis terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat. Dinding selnya tipis sehingga mudah ditembus air. Memiliki rambut-rambut akar yang merupakan hasil aktivitas sel dari belakang titik tumbuh. Rambut rambut akar berfungsi memperluas bidang penyerapan.
2) Korteks terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapislapis, dinding selnya tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. Jaringanjaringan yang terdapat pada korteks antara lain: parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg26xOsTkbNXfEE6h9AN_b7eDP63-UJeXIr2qtd2Un5L06SoI4jz3L6orgPRn378w5tiFVzliO2_6JX96VbZ0rVJyoQeuFQbSKd-wvjLYSLzH_RPOZ0C4TR5SLtiBKtEDzAjiiB9CuNiKA/s1600/pita+kaspari.gif

 Gambar 5.
Pita Kaspari pada sel endodermis. Sel endodermis dengan penebalan gabus ini sulit ditembus oleh air.

3) Endodermis terletak di sebelah dalam korteks. Endodermis berupa satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding selnya mengalami penebalan gabus. Deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. Pita kaspari ini tidak tembus air dan zat-zat terlarut lainnya. Air dan zat-zat terlarut yang melewati endodermis harus melalui protoplasma yang melekat pada pita kaspari dan melalui dinding sel yang letaknya sejajar dengan silinder pusat. (Gambar 2.13 pita kaspari) .Pada lapisan endodermis juga ditemui lapisan yang mengalami penebalan zat gabus. Penebalan tersebut membentuk huruf U, sehingga disebut sel U. Sel ini bersifat impermiabel sehingga tidak dapat dilalui air.  Penebalan gabus ini tidak dapat ditembus oleh air, sehingga air harus masuk ke silinder pusat melalui sel endodermis yang  terletak segaris dengan xilem yang dindingnya tidak menebal, yang disebut sel penerus air. Jadi Endodermis merupakan pemisah antara korteks dengan stele serta berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat..
4) Stele (silinder pusat) terletak di sebelah dalam endodermis. Berkas pengangkutan terdapat di antara stele.

Jaringan penyusun anatomi akar secara umum dapat Anda amati pada Gambar 6. berikut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDWCsKuFGguiGbCHWiC1_otZkufvkKXLPTjE_TnOZum__ZqgKsOGSaY-2bFNqQgDMr1gznGeGwtXGNtjnWJC936MWbj80BeTSVdqOwHZCmjSYNsx-oKhiXE0mgFP6qP6uT_RSW6-61APk/s1600/Struktur+jaringan+penyusun+akar+Dicotyledoneae+dan+Monocotyledoneae+yang+diamati+secara+melintang.gif 
Gambar 6.
Struktur jaringan penyusun akar tumbuhan Dikotil dan akar tumbuhan Monokotil yang diamati secara melintang

4. Sifat-Sifat Akar:
  1. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya
  2. Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya
  3. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan
  4. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah
  5. Bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah

5. Modifikasi Akar

  1. Akar napas. Akar naik ke atas tanah, khususnya ke atas air seperti pada genera Mangrove (Avicennia, Soneratia).
  2. Akar gantung. Akar sepenuhnya berada di atas tanah. Akar gantung terdapat pada tumbuhan epifit Anggrek.
  3. Akar banir. Akar ini banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropik.
  4. Akar penghisap. Akar ini terdapat pada tumbuhan jenis parasit seperti benalu.
6. Proses Penyerapan Air dan Mineral serta Pengangkutannya
Air dan mineral dari tanah masuk ke tumbuhan melalui ujung akar dan rambut-rambut akar. Adanya rambut-rambut akar menyebabkan daerah penyerapan air dan mineral menjadi luas.
Air dan mineral yang diserap oleh rambut-rambut akar akan menuju ke pumbuluh kayu (xilem). Pengangkutan air dan mineral yang larut tersebut mengalir dari sel ke sel dengan arah horizontal, yaitu dari sel epidermis menuju ke korteks dan endodermis sampai akhirnya ke pembuluh kayu.

http://wandylee.files.wordpress.com/2012/04/penyerapan-air-dan-mineral1.jpg
Proses penyerapan air dan mineral serta pengangkutannya.
Air dan mineral dapat mengalir karena adanya perbedaan kepekatan (konsentrasi) cairan di antara sel-sel yang dilaluinya. Aliran air dan mineral dari rambut akar, epidermis, korteks, endodermis, hingga pembuluh kayu terjadi di luar berkas pembuluh, sehingga disebut pengangkutan ekstravaskuler. Air dan mineral setelah sampai di pembuluh kayu akar, selanjutnya akan diangkut ke daun sebagai bahan untuk fotosintesis. Pengangkutan air dan mineral ke daun melalui pembuluh kayu pada batang, cabang, dan daun. Karena pengangkutan air dan mineral ini melalui berkas pembuluh angkut, yaitu pembuluh kayu (xilem), maka disebut pengangkutan vaskuler.
Cara penyerapan air dan mineral dari dalam tanah oleh rambut-rambut akar berlangsung secara osmosis. Osmosis adalah pergerakan (perpindahan) zat dari larutan yang kurang pekat (berkonsentrasi rendah) ke larutan yang lebih pekat (berkonsentrasi tinggi) melalui selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan zat-zat tertentu yang larut di dalamnya. Umumnya sel-sel pada tumbuhan bersifat semipermeabel termasuk sel-sel rambut akar. Selain itu, cairan sel pada rambut-rambut akar lebih pekat daripada air tanah, sehingga air tanah dan mineral yang terlarut akan masuk ke dalam sel-sel rambut-rambut akar secara osmosis.
Setelah rambut-rambut akar menyerap air tanah, cairan selnya menjadi kurang pekat bila dibandingkan dengan cairan di dalam sel-sel korteks. Dengan demikian, secara osmosis air dan mineral dari sel-sel rambut mengalir ke sel-sel korteks. Dengan cara yang sama, air dan mineral akan mengalir ke endodermis dan akhirnya sampai ke pembuluh kayu akar.
Selain secara osmosis, proses penyerapan air dan mineral juga melalui proses transpor aktif. Transpor aktif adalah sistem transpor ion-ion dan molekul-molekul melalui membran (selaput) sel dengan menggunakan energi. Mineral dari tanah secara transpor aktif masuk ke dalam sel tumbuhan melawan gradien konsentrasi, yaitu dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.
Air yang masuk ke dalam sel tumbuhan menyebabkan tekanan pada dinding sel. Keadaan tegang yang ditimbulkan antara dinding sel dengan isi sel setelah menyerap air disebut turgor. Sedangkan tekanan yang ditimbulkan disebut tekanan turgor.


seni kontemporer


SENI KONTENPORER

·       PENGERTIAN SENI RUPA KONTENPORER
Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi Seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan jaman dulu dan berkembang sesuai jaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance.
Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern. Kata “kontemporer” yang berasal dari kata “co” (bersama) dan “tempo” (waktu). Sehingga menegaskan bahwa seni kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Atau pendapat yang mengatakan bahwa “seni rupa kontemporer adalah seni yang melawan tradisi modernisme Barat”. Ini sebagai pengembangan dari wacana postmodern dan postcolonialism yang berusaha membangkitkan wacana pemunculan indegenous art. Atau khasanah seni lokal yang menjadi tempat tinggal (negara) para seniman.
Secara awam seni kontemporer bisa diartikan sebagai berikut:
1.     Tiadanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, anarki, omong kosong, hingga aksi politik.
2.    Punya gairah dan nafsu "moralistik" yang berkaitan dengan matra sosial dan politik sebagai tesis. Seni yang cenderung diminati media massa untuk dijadikan komoditas pewacanaan, sebagai aktualitas berita yang fashionable.
.
Tafsiran lain mengenai praktik seni kontemporer di Indonesia:
  1. Dihilangkannya sekat antara berbagai kecenderungan artistik, ditandai dengan meleburnya batas-batas antara seni visual, teater, tari, dan musik.
  2. Intervensi disiplin ilmu sains dan sosial, terutama yang dicetuskan sebagai pengetahuan populer atau memanfaatkan teknologi mutakhir.
Istilah ini dianggap bisa menyertai sebutan seni visual, musik, tari, dan teater. Meskipun di Barat, istilah Contemporary Art jamak digunakan untuk menyebut praktik seni visual sesuai kebutuhan kegiatan museum maupun lembaga pencetus nilai seperti galeri seni dan balai lelang.
Perkembangan seni kontemporer Indonesia
Khalayak seni visual di Indonesia, mencatat istilah ini sejak awal '70-an, ketika Gregorius Sidharta memberi judul pamerannya sebagai Seni Patung Kontemporer. Pelaku seni lain, Gerakan Seni Rupa Baru-dimediasikan Sanento Yuliman dan Jim Supangkat-berusaha menegaskan keberadaan praktik seni yang percaya dengan adanya berbagai tata acuan untuk masyarakat yang tidak tunggal. Bagi Sanento, seni rupa modern Indonesia bukanlah lanjutan dari seni rupa tradisional.
·       CIRI CIRI SENI KONTENPORER
  1. Tiadanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya  batas-batas antara seni lukis, patung, grafis kriya, teater, tari, musik, anarki, omong kosong, hingga aksi politik.
  1. Punya gairah dan nafsu "moralistik" yang berkaitan dengan matra sosial dan politik sebagai tesis.
  2. Seni yang cenderung diminati media massa untuk dijadikan komoditas pewacanaan, sebagai aktualitas berita yang fashionable.
  3. Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman.




·       JENIS JENIS SENI KONTENPORER
Jenis-jenis karya seni rupa kontemporer : mengutamakan jenis seni media baru seperti instalasi, performance, fotografi, video, seni serat dan menerima seni kriya dan seni popular.

·       SEJARAH SENI RUPA KONTENPORER DI INDONESIA
Dalam seni rupa Indonesia, istilah kontemporer muncul awal 70-an, ketika Gregorius Sidharta menggunakan istilah kontemporer untuk menamai pameran seni patung pada waktu itu. Suwarno Wisetrotomo, seorang pengamat seni rupa, berpendapat bahwa seni rupa kontemporer pada konsep dasar adalah upaya pembebasan dari kontrak-kontrak penilaian yang sudah baku atau mungkin dianggap usang.
Konsep modernisasi telah merambah semua bidang seni ke arah kontemporer ini. Paling menyolok terlihat di bidang tari dan seni lukis. Seni tari tradisional mulai tersisih dari acara-acara televisi dan hanya ada di acara yang bersifat upacara atau seremonial saja.
Seperti diungkapkan Humas Pasar Tari Kontemporer di Pusat Latihan Tari (PLT) Sanggar Laksamana Pekanbaru yang tidak hanya diminati para koreografer tari dalam negeri tetapi juga koreografer tari asing yang berasal dari luar negeri. Sebanyak 18 koreografer tari baik dari dalam maupun luar negeri menyatakan siap unjuk kebolehan dalam pasar tari kontemporer tersebut. "Para koreografer sudah tiba di Pekanbaru, mereka menyatakan siap unjuk kebolehan dalam pasar tari itu," ujar Humas Pasar Tari Kontemporer, Yoserizal Zen di Pekanbaru
Lukisan kontemporer semakin melejit seiring dengan meningkatnya konsep hunian minimalis, terutama di kota-kota besar. Seperti diungkapkan oleh seniman lukis kontemporer Saptoadi Nugroho dari galeri Tujuh Bintang Art Space Yogyakarta, "Lukisan kontemporer semakin diminati seiring dengan merebaknya konsep perumahan minimalis terutama di kota-kota besar. Akan sulit diterima bila kita memasang lukisan pemandangan, misalnya sedangkan interior ruangannya berkonsep modern."
Hal yang senada diungkap oleh kolektor lukisan kontemporer, "Saya mengoleksi lukisan karena mencintai karya seni. Kalaupun nilainya naik, itu bonus," kata Oei Hong Djien, kolektor dan kurator lukisan ternama dari Magelang. Begitu juga Biantoro Santoso, kolektor lukisan sekaligus pemilik Nadi Gallery. "Saya membeli karena saya suka. Walaupun harganya tidak naik, tidak masalah," timpalnya.
Oei dan Biantoro tak pernah menjual koleksinya. Oei memilih untuk memajang lebih dari 1.000 bingkai lukisannya di museum pribadinya. Karya-karya besar dari Affandi, Basuki Abdullah, Lee Man Fong, Sudjojono, Hendra Gunawan, dan Widayat terpampang di sana bersama karya-karya pelukis muda.
Pendapat lain dari Yustiono, staf pengajar FSRD ITB, melihat bahwa seni rupa kontemporer di Indonesia tidak lepas dari pecahnya isu posmodernisme (akhir 1993 dan awal 1994), yang menyulut perdebatan dan perbincangan luas baik di seminar-seminar maupun di media massa pada waktu itu.

·       SEJARAH SENI KONTENPORER DI ASIA TENGGARA.
Sejak Marjorie Chu kali pertamanya membuka sebuah galeri seni rupa di Singapura pada tahun 1971, dia berharap galerinya bisa sebagai jembatan atau mata rantai antara seniman, kolektor dan pecinta seni. Dia membuka Raya Gallery di Cuscaden House Hotel (sekarang Hotel Bulevard), dan ketika hotel direnovasi bentuknya dia memindahkan Raya Gallery sebagai Specialists’ Centre. Kemudian, galerinya dinamai kembali Art Forum pada tahun 1980, sejak proses perjalanan. Di tahun 1989 Art Forum Pte Ltd menampung pikiran-pikiran yang searah - tahun 1920-an di mana sebuah teras rumah dengan canggih diubah menjadi sebuah ruang pameran. Pada lantai bagian atas rumah tingkat dua ini ada sebuah ruang kantor dan stock room. Koleksi karya seninya didisplay sebagai basis perputaran.
Sebelum dia membuka galeri pertamanya, Marjorie memiliki sebuah karier menarik selama sepuluh tahun sebagai seorang akuntan. Terlepas dari pekerjaannya yang full-time, dia menikah dan mempunyai dua anak. Dia sangat tertarik akan seni rupa, maka setiap ada penyelenggaraan pameran di Singapura dia selalu menghadiri, St. Andrew’s Mission Hospital Charity pameran yang diorganisir oleh Dr. Ear Lu. Dalam rangka memahami seni rupa secara umum, dia sering mengunjungi Singapore Art Museum, dan Dr. Ear Lu sebagai penolong dalam memperkenalkannya lukisan Cina di extra-mural ceramah kuliah yang diorganisir oleh University of Singapore. Marjorie juga menghadiri sebuah kursus mengenai lukisan kontemporer di London yang mengajarnya bagaimana cara membaca sebuah lukisan. Dia mulai dengan mengoleksi patungnya Ng Eng Teng, lukisannya Lee Man Fong dan Thomas Yeo.
Sejak Marjorie memutuskan meninggalkan profesinya sebagai seorang akuntan, dia ingin mendirikan sebuah bisnis yang mengijinkannya untuk menggunakan lebih waktunya dengan keluarga. Karena Marjorie seorang akuntan, sehingga dia cnderung berpikir pragmatis. Pertama, ia memutuskan untuk mendirikan bisnisnya sendiri, dia menyimpulkan bahwa sebuah galeri seni rupa paling sedikit memerlukan modal sebab dia bisa mengambil dari hasil penjualan karya. Kedua, dia harus menyadari pula bahwa dia masih dini; galeri sebagai mata pencaharian bisnis. Seandainya tak ada seorangpun yang membeli lukisan, dia menyiapkan kebiasaan menyusun sebuah side-business. Marjorie berpikir jika dia menaruh investasinya ke dalam cetakan yang bisa dia serahkan tiga kali dalam setahun, kemudian dia bisa menyerahkan stock-nya lebih cepat jika dia menaruh semua dari investasinya ke dalam lukisan. Dia mengira dengan tepat bahwa hal itu tidak akan mungkin dapat menyiapkan investasinya dalam sebuah lukisan dengan cepat. Jika dia ada keberuntungan, mungkin dia akan menjual lukisan pada hari berikutnya atau barangkali dia akan menyimpannya selama sepuluh tahun atau lebih, seperti telah terjadi pada banyak kasus karya yang dikoleksi biasa dibingkai dalam sebuah bisnis, juga membuktikan cara untuk menjadi yang baik pada klien baru. Ketika mereka datang ke galeri, mereka akan melihat karya dan akan sering membelinya.
Setelah pembukaan galerinya, Marjorie sangat aktif menghadiri pameran di Singapura. Dia mengakui adanya Alfa Gallery menunjukkannya jalan kepada seniman avant garde dari setiap waktu. Dia menjumpai banyak seniman di Alfa Gallery, Goh Beng Kwan, Khoo Sui Ho, Thomas Yeo, Anthony Poon dan Choy Weng Yang. Sepanjang tahun 1970-an, dia membeli banyak lukisan di sana, termasuk karya-karyanya Khoo Sui Ho dan Goh Beng Kwan, dan pertama dia melihat karya seniman Malaysia Latiff Mohidin di Alfa Gallery.
Sejak Marjorie melihat lukisan para Singapore Pioneer Artists dan para mahasiswa, mereka telah menemukan inspirasi baru pada perjalanan mereka ke Indonesia dan Malaysia, dia menyadari bahwa orang-orang di Singapura yang dia maksud menjadi bagian dari Asia Tenggara. Pada waktu itu, dan kini Marjorie sangat digairahkan oleh pembentukan Negara ASEAN. Ada perdagangan bebas dan gerak bebas antara negara-negara ini, seperti halnya merasa ada sebuah kesetiakawanan antar negara tetangga. Hingga sekarang, dia berpikir tentang ASEAN terhadap lima negara sebagai anggota pendiri - Indonesia, Malaysia, Thailand, Philipina dan Singapura. Marjorie memutuskan bahwa dia perlu membuat tiap-tiap usaha kemungkinannya dapat untuk melihat semua seni rupa di lima negara dan, mengapa koleksinya sangat fokus pada seni rupa kontemporer ASEAN. Walaupun sekarang dia juga mempunyai sebuah koleksi model seni rupa kontemporer dari India, Australia dan Jepang, namun karya-karya ini tidak membentuk pada fokus koleksinya.
Marjorie mengatakan, "Sepanjang tahun 1970-an, saya menyadari bahwa saya melebihi dari seorang Singapura, saya adalah bagian dari Asia Tenggara, maka saya mengikuti jalan kecil dari Seniman Pelopor dan pergi ke negara-negara ASEAN untuk melihat diri sendiri. Dalam pencarian saya untuk seniman di negara-negara Asia Tenggara, saya menggunakan teknik persisnya sama yang telah saya gunakan di Singapura: saya pergi ke museum, pameran, perguruan tinggi seni, dan saya menggunakan banyak waktu untuk bertemu dan berbicara dengan banyak seniman lokal." Dia juga mulai merindukan hubungannya dengan art dealer, terutama Arturo Luz di Philipina dan Hendra Hadiprana di Jakarta, keduanya adalah penasehat penting untuk galeri-galeri yang masih muda.
Marjorie mencari tiap karya-karya seniman yang menarik. Kemudian, ketika mungkin dia membeli banyak dari karya mereka, atau mengambil beberapa karya yang dijual. "Saya tidak punya agenda tertentu atau ingin mendaftar. Saya bersandar pada yang wah! dan intuisi. Ini telah terbukti sukses. Tentang keuangan saya cukup lancar dan saya mengaturnya untuk perpanjangan sewa buat galeri. Bagaimanapun, saya mempertimbangkan bahwa sukses riil saya berada dalam jaringan art dealer dan seluruh seniman Asia Tenggara," dia mengatakan.
Setelah beberapa tahun banyak mengoleksi karya seni, Marjorie menyadari bahwa koleksinya itu merupakan dokumen penting sehingga orang lain boleh jadi mampu memahami arti dan ruang lingkupnya. Dia memulai dengan mencoba untuk menjelaskan karya ke keluarganya sendiri, dan teks untuk buku ini benar-benar dimulai dalam wujud sebuah surat kepada putrinya Audrey. Karena Marjorie mengetahui semua karya seniman telah dia koleksi, dia mengetahui bahwa dia bisa meneliti dan menjelaskan karya mereka. Bagaimanapun juga, ketika dia hendak memulai untuk menulis, dia menemukan kendala kalau dia tidak bisa mengetik secara cepat, maka dia mencoba memakai jenis perangkat lunak lain yang akan (menurut dugaan) mengetik kata-kata ketika dia berbicara. Metoda ini juga membuktikan kegagalannya: nampak perangkat lunak seperti itu tidak bisa mengenali semua kata-kata, terutama seperti ada istilah Indonesia, Thailand, orang Philipina, orang Malaysia dan nama-nama Cina, seperti halnya banyak terminology lain; seperti ikat, batik dan hilangnya penampakan lilin dalam tulisan. Marjorie juga menemukan bahwa dia tidak bisa sesederhana merekam teks ke dalam sebuah alat perekam dan kemudian memiliki penjelasan berupa teks tulisan. Kapan saja dia mendengarkan apa yang telah dia rekam, dia akan menghapusnya semua.
Secepatnya Marjorie memutuskan bahwa satu-satunya metoda mungkin boleh jadi untuk mendikte ke seseorang dengan kontak mata, seolah-olah dia sedang memarahi. Itu adalah  bagian saya dalam memulai proyek ini, dan setelah mengumpulkan banyak waktu informasi direkam termasuk selama perjalanan ke Singapura, kemudian saya mencatat, mengedit, membetulkan, mengubah, dan memastikan bahwa teks masih membunyikan seperti suara Marjorie. Adalah menarik bahwa ini merupakan proyek penulisan karena dibuat dengan fakta - seperti Maria Callas tidak bisa menyanyi disebuah ruang studio rekaman, dan oleh karena itu semua proses rekaman harus dilaksanakan pada saat sedang konser - Marjorie harus lebih dulu melaksanakan sebuah pendengaran dalam rangka merekam material untuk bukunya. Kebanyakan proses perekaman dilakukan di Singapura. Kaitannya dengan segala aktivitas di galeri sepanjang siang hari, Marjorie dan saya sering menemukan waktu yang terbaik untuk bekerja kadang terlambat pada malam hari sampai pagi hari, tetapi sungguh sial ini kadang-kadang bermaksud untuk mendengarkannya mungkin sudah mulai mengangguk batal terus tidur di dipan. Paling mengesankan ketika sesi perekaman lain mengambil tempat selama perjalanan kereta dari Bandung ke Jogjakarta, dan kita juga merekam sebagian dari material selama perjalanan ke Bali, Jakarta dan Magelang di Indonesia. Keseluruhan proyek adalah sebuah pelajaran pengalaman yang menyenangkan yang membuka wah! kepada image yang besar tentang seni rupa kontemporer Asia Tenggara.
Bukannya hendak membagi buku ke dalam bab tentang penggolongan seniman luar negeri, kita menyadari bahwa hal itu jadi lebih menarik ketimbang mencampur-adukkan semua seniman dari berbagai negara ke dalam bab yang memusatkan pada gaya tertentu, seperti drawing, still life (lukisan alam benda), lukisan figuratif, lanscape, patung, seni abstrak, dan seterusnya. Dengan cara ini mungkin Marjorie dapat membandingkan perbedaan antara konsep dan gaya seniman diberbagai negara Asia Tenggara. Dia dapat juga membuat cross-references antara seni dan craft (kriya): dia interes pada seni rupa Asia Tenggara untuk belajar tenun tekstil, teknik membatik dengan lilin, pernis, cor perunggu dan keramik. Satu bab fokus pada traveling dengan para seniman ke Bali, Australia, China, India dan Skotlandia; dan di sana tiga bab memusatkan pada seniman-seniman individu - Srihadi Soedarsono, Goh Beng Kwan dan Chua Ek Kay.
Sepanjang proses dalam mendokumentasi koleksinya, Marjorie merasa bahwa dia telah menemukan unsur-unsur penting dalam bahasa tentang seni rupa kontemporer Asia Tenggara, meringkas dengan point-point sebagai berikut:
Teknik kuas Cina yang sudah melebihi seperti tulisan tinta
Pengaruh craft, ritual dan kehidupan rakyat mewarnai pada seni rupa
Hitam dan putih diterima sebagai warna dalam seni rupa di Asia Tenggara
Pilihan untuk komposisi horisontal dan vertikal
Kertas dan kain kanvas sebagai media yang sama penting dalam seni rupa
Kita bermaksud mengucapkan rasa terima kasih kembali kepada Audrey untuk pembacaan kritisnya dan pertanyaannya yang provokatif selama proses editing; Mary Tolman untuk koreksi naskah dengan saksama tentang draft akhir; Chen Shen Po untuk ketrampilannya dalam menempatkan berbagai peta hand-drawn oleh Marjorie Chu; dan Pandu untuk keahliannya dalam memanipulasi koreksi warna dari image yang diteliti.

Ketika kita mengerjakan revisi teks akhir, kita bisa melihat candi Borobodur yang bagus sekali jauhnya hanya beberapa ratus meter. Pada saat itu, kita merilis Understanding Contemporary Southeast AsianArt menjadi judul paling sesuai untuk buku ini, sebab Marjorie paling tertarik akan seni rupa kontemporer Asia, dan dia memahami "Big Picture" tentang seni rupa di Asia.


·       SENIMAN SENI RUPA KONTENPORER
Sebelumnya kita semua sudah mengtahui bahwa sejak munculnya seni rupa kontenporer di Indonesia sejak itu pula tiap hari seniman-seniman dari bidang ini bermunculan. Bukan hanya di Indonesia di Negara-negara lainpun sudah banyak seniman yang menggeluti atau mengekspresikan hasil karya seninya dalam bentuk seni rupa kontenporer. Seniman seniman seni rupa kontenporer tersebut diantaranya yaitu:
1.     ANDY WARHOL PORTRAIT

Secara Personal, banyak tokoh dalam Seni Lukis Kontemporer, namun dalam perkembangannya saat ini, Andy Warhol merupakan salah satu tokoh yang menerapkan Seni Lukis Kontemporer pada berbagai hasil karya lukisannya.
Andy Warhol lahir 6 Agustus 1928 dan meninggal pada 22 Februari 1987 id usia 58 tahun. Andy Warhol merupakan penggerak dalam Seni Lukis Kontemporer, selain itu dia juga sebagai seniman, dan sutradara avant-grande. Warhol juga bekerja sebagai penerbit, produser rekaman dan aktor. Dengan latar belakang dan pengalamannya dalam seni komersil, Warhol menjadi salah satu pencetus gerakan Pop Art di Amerika Serikat pada tahun 1950an.
Sebagai anak kelahiran Pittsburgh, Andy Warhol pindah ke New York pada usia 21 tahun untuk menjadi seorang seniman komersial. Pekerjaan ini memberinya pengalaman dalam pencetakan silkscreen, yang pada akhirnya menjadi media pilihannya. Warhol membuat lukisan mulai dari objek yang familiar seperti sup kaleng dan brillo pads. Setelah periode yang singkat dengan lukisan tangannya, Warhol mulai menggunakan teknik mekanik untuk memproduksi karyanya secara massa. Ia tertarik dengan budaya populer, yang ia buktikan dengan mulai melukis selebriti dan kliping koran. Warhol juga membuat film dan bekerja sama dengan band rock, The Velvet Underground.
Di luar dunia seni, Warhol dikenal dengan ucapannya “Di masa depan semua orang akan menjadi terkenal selama 15 menit”. Dia berkata kepada beberapa reporter, “Kalimat terbaru saya adalah, ‘Dalam lima belas menit, semua orang akan menjadi terkenal’”. Karya-karyanya yang paling dikenal adalah lukisan-lukisan kemasan produk konsumen dan benda sehari-hari yang sangat sederhana. Di antaranya gambar sebuah pisang pada cover album musik rock THE VELVET UNDERGROUND & NICO (1967), dan juga untuk potret-potret ikonik selebritis abad 20, seperti Marilyn Monroe, Elvis Presley, Jacqueline Kennedy Onassis, Judy Garland, dan Elizabeth Taylor. Sementara sebagai aktor ia telah membintangi puluhan film sejak masa hidupnya. Di antara film suksesnya adalah BLOW JOB (1963), EAT (1963), BATMAN DRACULA (1964), dan BLOOD FOR DRACULA (1974).
2.     SINDUDARSONO SUDJOJONO


Sindudarsono Sudjojono (1913-1985) Dia pionir yang mengembangkan seni lukis modern khas Indonesia. Pantas saja komunitas seniman, menjuluki pria bernama lengkap Sindudarsono Sudjojono yang akrab dipanggil Pak Djon iini dijuluki Bapak Seni Lukis Indonesia Baru. Dia salah seorang pendiri Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) di Jakarta tahun 1937 yang merupakan awal sejarah seni rupa modern di Indonesia.
Ia seorang nasionalis yang menunjukkan pribadinya melalui warna-warna dan pilihan subjek. Sebagai kritikus seni rupa, dia sering mengecam Basoeki Abdullah sebagai tidak nasionalistis, karena melukis perempuan cantik dan pemandangan alam. Sehingga Pak Djon dan Basuki dianggap sebagai musuh bebuyutan, bagai air dan api, sejak 1935. Pak Djon lahir dari keluarga transmigran asal Pulau Jawa, buruh perkebunan di Kisaran, Sumatera Utara. Namun sejak usia empat tahun, ia menjadi anak asuh. Yudhokusumo, seorang guru HIS, tempat Djon kecil sekolah, melihat kecerdasan dan bakatnya dan mengangkatnya sebagai anak. Yudhokusumo, kemudianmembawanya ke Batavia tahun 1925.
Lukisannya punya ciri khas kasar, goresan dan sapuan bagai dituang begitu saja ke kanvas. Objek lukisannya lebih menonjol pada Lukisan pemandangan alam, sosok manusia, serta suasana. Pemilihan objek itu lebih didasari hubungan batin, cinta, dan simpati sehingga tampak bersahaja. Lukisannya yang monumental antara lain berjudul: Di Depan Kelambu Terbuka, Cap Go Meh, Pengungsi dan Seko. Ada beberapa karya pesanan yang dibanggakannya. Di antaranya, pesanan pesanan Gubernur DKI, yang melukiskan adegan pertempuran Sultan Agung melawan Jan Pieterszoon Coen, 1973. Lukisan ini berukuran 300310 meter, ini dipajang di Museum DKI Fatahillah.
Secara profesional, penerima Anugerah Seni tahun 1970, ini sangat menikmati kepopulerannya sebagai seorang pelukis ternama. Karya-karyanya diminati banyak orang dengan harga yang sangat tinggi di biro-biro lelang luar negeri. Bahkan setelah dia meninggal pada tanggal 25 Maret 1985 di Jakarta, karya-karyanya masih dipamerkan di beberapa tempat, antara lain di: Festival of Indonesia (USA, 1990-1992); Gate Foundation (Amsterdam, Holland, 1993); Singapore Art Museum (1994); Center for Strategic and International Studies (Jakarta, Indonesia, 1996); ASEAN Masterworks (Selangor, Kuala Lumpur, Malaysia, 1997-1998).

·       KESIMPULAN
Dalam seni rupa Indonesia, istilah kontemporer muncul awal 70-an, ketika Gregorius Sidharta menggunakan istilah kontemporer untuk menamai pameran seni patung pada waktu itu. Suwarno Wisetrotomo, seorang pengamat seni rupa, berpendapat bahwa seni rupa kontemporer pada konsep dasar adalah upaya pembebasan dari kontrak-kontrak penilaian yang sudah baku atau mungkin dianggap usang.
Konsep modernisasi telah merambah semua bidang seni ke arah kontemporer ini. Paling menyolok terlihat di bidang tari dan seni lukis. Seni tari tradisional mulai tersisih dari acara-acara televisi dan hanya ada di acara yang bersifat upacara atau seremonial saja.
Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi Seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan jaman dulu dan berkembang sesuai jaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance.